Dalam setiap episode kehidupan kita akan selalu dihadapkan dengan waktu. Seperti air mengalir yang hanya sekedar lewat dan berlalu meninggalkan kekinian menuju masa depan. Tidak ada yang bisa menghentikannya, dia akan terus berjalan menuju garis takdir kehidupan. Dan masa lalu akan menjadi bagian episode yang terlewati dan bersarang menjadi ingatan, kenangan ataupun sejarah.
Semakin panjang usia semakin banyak yang terjadi diantara episode yang pernah berlangsung. Kesedihan, bahagia, duka, kandas, cidro, bangkrut, haha-hihi atau kejadian yang tidak begitu berarti. Adapun dampak yang terjadi dimasa depan adalah panen dari benih yang selama ini telah kita tanam sebelumnya secara sadar dan tidak sadar.
Kata orang bijak bahwa waktu adalah uang, pedang, ilusi, emas, kesempatan dan sebagainya. Maka memanagemen diri dirasa sangat perlu untuk hidup yang lebih baik dan layak, atau setidaknya berusaha seminimal mungkin mengurangi resiko “bangkrut” dalam menjalani kehidupan. Meskipun tidak dipungkiri bahwa cara mengatur hidup yang baik mempunyai banyak versi dari setiap orang. Ada yang rapi, tertata, detail, terperinci, mulus tanpa hambatan, dan selaras dengan keinginanya. Ada juga yang sering mengalami hambatan, jatuh bangun, setelah bangun jatuh lagi dan tidak bangun-bangun, mengatur hidup dengan sak karepe dewe bahkan yak-yakan atau kemrungsung. Dan masih banyak lagi. Setiap orang pasti akan berbeda merumuskanya.
Adapun pengertian dari managemen secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar terselesaikan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Efektif disini diartikan sebagaimana melakukan suatu pekerjaan secara tepat sasaran, sedangkan arti efisien yaitu melakukan pekerjaan dengan benar. Pekerjaan yang tidak dilakukan secara efektif dan efisien tidak akan mencapai hasil yang memuaskan.
Untuk itu setidaknya kita berusaha seoptimal mungkin, mencoba menilik kembali rumus-rumus dalam diri, seperti halnya kita dapat menyisihkan sendiri “duit rokok” dan mengatur kebutuhan yang lainnya, dengan begitu setidaknya kita dapat menjadi manusia yang lebih berkualitas. Bagaimana caranya? Mari sinau bareng. (AF)