Menu Close

Kamar Mental

Setiap orang, sadar atau tidak, memiliki satu ruang di dalam dirinya, ruang yang tak tampak secara fisik, tetapi sangat memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Ruang ini bisa kita sebut “kamar mental”, tempat kita menyusun cara pandang terhadap dunia, menata emosi, dan memberi makna pada pengalaman. Sebelum berinteraksi dengan realitas luar, kita terlebih dahulu meresponsnya di dalam kamar ini.

Kamar mental adalah representasi dari proses internalisasi, tempat kita menyaring informasi, mengolah pikiran, menghadapi tekanan, dan membentuk mental model atau pola pikir tentang dunia. Di dalamnya, tumbuh berbagai hal: harapan, strategi, keyakinan, dan juga ketakutan. Ketika ruang ini terawat, kita lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan hidup. Tapi saat kamar ini dibiarkan kacau, dunia luar bisa terasa jauh lebih berat dari yang sebenarnya.

Namun tidak semua orang terbiasa memasuki ruang ini secara sadar. Tuntutan dari luar diri, tekanan sosial, dan budaya “instan” sering membuat kita langsung bereaksi tanpa sempat berefleksi. Padahal, kemampuan untuk menyadari dan menata isi kamar mental adalah kunci dari ketenangan pikiran, kedewasaan sikap, dan kestabilan emosi.

Dalam momentum 9 tahun perjalanan Majelis Masyarakat Maiyah Suluk Surakartan ini, mari kita kembali melihat ke dalam dan mengunjungi kamar mental masing-masing. Seberapa sering kita menengoknya? Apa yang sedang berserakan di sana? Apa yang perlu dirapikan, diperbarui, atau bahkan dilepaskan? Karena cara kita bersikap di luar, selalu berakar dari apa yang kita susun di dalam.

(Redaksi Suluk Surakartan)

Tulisan terkait