Menu Close

Wa Laa Tansa

Baru-baru ini kita dihujani kabar tentang segelintir orang yang bergaya hidup mewah. Harta mereka yang dipamerkan di medsos membuat rakyat Indonesia seperti makan nasi sayur dengan satu sendok garam: tidak enak. Tampak sekali bahwa komposisinya tidak pas. Karena setiap hari kita masih mudah menemukan tunawisma di tepi jalan.

Guna meredakan rasa tidak enak itu, kita perlu minum paling tidak seteguk air. Dalam konteks ini, mungkin tadabbur terhadap firman Allah dalam surat Al-Qasas: 77 adalah seteguk air itu.

Di ayat tersebut Allah berfirman, “Wabtagi fima atakallahud-daral-akhirata wa la tansa nasibaka minad-dun-ya.”

Di sinau bareng Suluk Surakartan edisi ke-69, insyaAllah kita akan bersama-sama mereguk air tadabbur ayat di atas sebagai upaya ugahari (menepatkan) persepsi kita tentang dunia dan akhirat. Karena dengan ketepatan persepsi inilah jiwa kita jadi tenteram dan keberadaan kita berguna bagi kehidupan.

Maka mari pasang pengingat dan merapat di Jumat ke empat!

Tulisan terkait