Dalam era informasi yang serba canggih ini, kita menghadapi dua sisi mata uang yang berlawanan. Akses mudah terhadap informasi dari berbagai sumber bisa bermanfaat untuk pengetahuan kita, tetapi juga bisa berisiko menyebabkan masalah kesehatan mental. Terpapar berita negatif, opini konflik, dan pandangan yang beragam tentang isu sosial dapat mempengaruhi cara kita memandang diri dan dunia sekitar.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa terlalu banyak informasi yang berlebihan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak tenang. Banyak dari kita, tanpa sadar, cenderung melakukan self-diagnosa berdasarkan informasi online, yang berbahaya karena hanya profesional yang kompeten yang bisa memberi diagnosis akurat. Namun siapa yang bisa dikatakan kompeten? Bukankan internet menyediakan?.
Selain itu, tekanan media sosial yang menekankan standar sempurna dan ekspektasi tinggi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita. Paparan terus-menerus terhadap gambaran kehidupan sempurna orang lain di media sosial dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri. Kaget bahkan pesimis atau putus asa.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam mengelola informasi. Konsep Three Filter Test oleh Socrates adalah alternatif cara yang bijaksana untuk menyaring informasi sebelum menyebarkannya atau mengkonsumsinya. Dengan memastikan informasi yang kita sebarkan benar, baik, dan berguna, kita bisa membantu menyebarkan informasi yang bermanfaat dan mengkonsumsi informasi yang relevan bagi hidup kita. Lantas bagaimana cara mengaplikasikan cara tersebut?
Melalui diskusi, harap harap kita bisa saling mendukung satu sama lain dan menemukan langkah antisipasi dari trataban atau kagetan terhadap arus informasi. Kita semua adalah korban potensial, tetapi dengan kesadaran dan dukungan yang tepat, kita bisa menghadapi tantangan ini dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mental kita dalam kondisi yang baik.