Dalam pembahasan mainstream kita sering mendengar bahwa dunia dan akhirat adalah hal yang terpisah. Seakan-akan ketika kita mencari akhirat kita rugi dunia dan ketika kita mencari dunia kita rugi akhirat. Padahal dunia adalah bagian dari perjalanan menuju akhirat.
Kita perlu memiliki keberanian dan kesungguhan untuk menghadapi kenyataan dunia ini dengan segala hal yang ditemui dalam perjalanannya, sambil tetap menjaga kesadaran akan tujuan akhirat. “Carilah dimensi akhirat, tujuan akhirat, di dalam atau pada apapun yang Allah berikan kepadamu. Dikasih duit dicari akhiratnya, dikasih istri/suami dicari akhiratnya, dikasih pekerjaan, dicari akhiratnya. Jadi yang harus diprimerkan itu pencarian akhirat itu,”. Mengingat salah satu kutipan Mbah Nun yang diajarkan untuk anak cucu Maiyah.
Dalam bahasa Jawa kita mengenal kata “Kadonyan” yang cenderung memiliki arti yang tidak baik. Tetapi, apabila kita mencoba berpikir dari sudut pandang lain, apakah akan tetap memiliki kecenderungan tersebut? Atau kita malah menemukan bahwa ada makna kesungguhan untuk hidup dan makna akhirat yang diperjuangkan ketika proses “Kadonyan” sedang berlangsung.